Tidak hanya kekerasan fisik, kekerasan verbal seperti membentak berisiko anak menjadi bipolar. |
Bila orangtua mengeluarkan kata-kata negatif yang merendahkan anak macam “Anak nakal!”, “Dasar pemalu!”, “Begitu saja enggak bisa!”. Semua itu bila dilakukan dalam jangka waktu lama serta terus menerus akan menyebabkan anak stres.
“Sedangkan stres yang berkepanjangan tanpa diatasi berisiko menyebabkan bipolar,” kata dr. Natalia Widiasih, SpKJ (K) yang Opsekolah.Com kutip dari tabloid-nakita.com (16/03).
Berbagai faktor di atas merupakan faktor risiko. Artinya, tidak berarti semua anak yang mendapatkan kekerasan akan menjadi bipolar, melainkan hanya risikonya saja menjadi lebih besar dibandingkan anak lain yang tidak mendapatkan kekerasan.
Bipolar adalah gangguan kejiwaan yang ditandai dengan suasana hati yang mudah berubah. Kadang semangatnya meletup-letup, tapi kadang juga hilang tak bersisa. Gangguan ini dapat dialami anak dengan persentase sekitar 2-3 %.
Gangguan kejiwaan ini perlu ditangani karena berisiko menurunkan prestasi akademis anak di sekolah, malas bersosialisasi, bahkan bila gangguan ini berlanjut hingga remaja, bisa berujung pada keinginan untuk bunuh diri.
Posted by 5:40:00 AM and have
0
komentar
, Published at
No comments:
Post a Comment